aprilhatni.com

Review - Apresiaksi Social Impact

Post a Comment
ibu pembaharu
Tahukah Anda, bahwa menulis dan membuat jurnal harian dapat membantu mengelola emosi kita? Berbagai penelitian membuktikan bahwa menulis jurnal harian sangat membantu kita dalam mengendalikan pikiran, mengatur emosi, dan mengajarkan cara mengungkapkan perasaan.

Menurut Pennebaker, menulis tidak hanya mengulangi kejadian yang kita alami tetapi membantu kita memahami dan menempatkannya sesuai konteks. Kita tidak hanya menulis apa yang terjadi tapi juga menemukan makna dari ingatan traumatik dan mengalami emosi di sekitarnya. (lifestyle.kompas.com)

Mencurahkan perasaan dalam tulisan di buku harian juga bagus dilakukan dan termasuk efektif untuk mengelola emosi. Anda dapat mengeluarkan emosi negatif dengan cara lebih positif melalui tulisan. Nah, bagaimana caranya dan memulainya? Temukan jawabannya pada Mini Workshop yang akan diadakan oleh Temani Indonesia.

Mini Workshop Temani Indonesia akan dilaksanakan pada Sabtu, 11 Desember 2021 Pukul 08.00-12.00 dengan mengangkat dua tema utama, yaitu; (1) Mengenali dan Mengelola Emosi lewat Menulis, diampu oleh Nurindah Fitria, M.Psi.,Psikolog, (2) Therapeutic Journaling, diampu oleh Rusna Meswari, S.K.M., M.Sc.

Pada Mini Workshop nanti akan dikupas tuntas tentang cara mengenali dan mengelola emosi melalui teknik menulis ekspresif. Apa itu menulis ekspresif? Lalu, apa itu Therapeutic Journal? Penasaran kan?
project ibu pembaharu
Segera daftarkan diri Anda melalui link berikut ya! Oke, jangan sampai tertinggal ya! Karena harga normal Rp549.000, dan sekarang masih Flash Sale.

Selanjutnya, kita akan membahas tentang Feedback System dan Buddy Review.

Feedback System

Feedback System adalah sistem umpan balik yang dilakukan orang lain untuk kita, pun sebaliknya. Maksudnya gimana sih? Jadi, sistem belajar di Kampus Ibu Pembaharu ini setiap selesai mengerjakan jurnal per tahapan, maka mahasiswa juga diharuskan untuk melakukan review jurnal temannya. Hal ini dilakukan sampai akhir tahapan dengan pasangan setiap tahapan berbeda-beda.

Apa saja yang perlu dilakukan di Feedback System ini? Hal ini pun sama ketika kami melakukannya di tahapan-tahapan sebelumnya, yaitu; (1) Menghubungi partner reviewer, (2) Saling tukar jurnal, (3) Lakukan review jurnal partner.

Buddy Review

Pada tahapan ketujuh ini aku mendapatkan buddy review yang bernama Reni Nuraeni dari Regional Kalimantan Barat. Kali ini Mbak Reni yang menghubungiku lebih awal, bahkan jurnal reviewnya pun sudah selesai dibuat, Masya Allah gercep, keren banget nih. Tak banyak yang kami obrolkan saat itu, kami saling berkenalan dan bertukar jurnal. Terima kasih ya Mbak, sudah mereview jurnal ku lebih cepat.

Saat mulai membaca pengantar jurnal Mbak Reni perasaanku jadi teraduk-aduk, sedih, dan enggak terbayangkan bila berada pada situasi yang sama. Turut prihatin atas musibah yang terjadi di Sintang, ya Mbak. Semoga Allah memberikan kesabaran dan ketabahan kepada Mbak Reni beserta keluarga dan masyarakat yang terdampak. Aamin.

Melati adalah nama tim dari Mbak Reni. Tim ini mempunyai konsentrasi bidang Manajemen Emosi dengan goals “Menjadi ibu bahagia dengan pengelolaan emosi yang baik”.
feedback ibu pembaharu
Sebenarnya aku ingin melihat AKSI yang sudah Tim Melati lakukan sejauh ini, namun sayang aku enggak mendapatkan informasi lengkap di jurnal ini, media sosial maupun website yang dimiliki oleh tim.

Aku bisa memakluminya, mungkin karena kondisi dan banyak hal yang membutuhkan konsentrasi lebih terkait bencana yang dialami oleh Mbak Reni. Sehingga hal ini luput dari perhatian Mbak Reni.

1. Alasan kuat Analisa Dampak

Alasan kuat analisa dampak yang ditulis di jurnal ini cukup menggerakkan AKSI bagian dari solusi. Karena Mbak Reni sudah mengetahui dan menentukan tujuan dilakukannya AKSI tersebut.

2. Theory of Change

Pembuatan Theory of Change di jurnal ini sudah runtut, karena sudah memenuhi kaidah sebab-akibat sampai tercapainya tujuan/dampak dari AKSI yang telah dilakukan.

3. The Logic Model

Penyusunan The Logic Model menurutku sudah sesuai jika dilihat dari penjabarannya meskipun poin Verification tidak ditulis lengkap, namun poin ini sebenarnya sudah tercantum di tabel spreadsheet, cuma screenshot tabel spreadsheet tersebut kurang jelas dan nggak bisa terbaca.

Mungkin jika dijabarkan semuanya di blog, bisa panjang ya, Mbak? hehe... Untuk masukan saja ya Mbak Reni (semoga berkenan), mungkin bisa disertakan hyperlink spreadsheet tersebut. Sehingga pembaca pun bisa lebih mengetahui isinya dan paham.

4. Risk Management dengan Stop-Continue-Start

Struktur berpikir pengambilan keputusan yang terdapat pada tabel Risk Management dengan Stop-Continue-Start sudah benar. Karena Mbak Reni sudah menuliskan faktor risiko dan pertimbangannya dalam memutuskan, apakah akan menghentikan, melanjutkan, atau memulainya program yang sudah direncanakan.

Demikian review kali ini, semoga berkenan atas masukannya. Sukses buat Mbak Reni dan Tim Melati!
April Hatni
Saya adalah seorang ibu dari dua anak, sekarang berdomisili di Qatar. Saya sangat tertarik dengan Desain, Parenting, dan Psikologi.

Related Posts

Post a Comment