aprilhatni.com

Aku Wanita Istimewa

Post a Comment
Seiring waktu berjalan, saya menemukan bahwa ternyata begitu usia bertambah ada banyak hal yang menjadi beban kita, ada hal yang mungkin kita cemaskan, ada hal yang mungkin merasa tidak cukup dengan hal itu sehingga kita mengeluh. 

Padahal kita ingin menderaskan makna, ingin berdampak yang besar, kita musti selesai dengan diri sendiri. Jika kita selalu mengeluh, selalu cemas dengan segala sesuatu, maka kita tidak bisa memberikan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat di sekitar kita. 

⁉️ Bagaimanakah caranya agar kita bisa berbinar-binar lagi seperti waktu kita kecil? 

⁉️Bagaimanakah caranya kita selalu optimis, sehingga melihat sebuah tantangan menjadi hal yang menarik? 

1. Mindset "Aku adalah wanita 👩 istimewa" 
Diri kita sebenarnya 'unik', ada hal-hal yang kita punya, namun orang lain belum tentu punya. 
Misalnya : 
Ada orang-orang yang bertipe 'MAGNET', jika kita bertemu dengannya bawaannya selalu pingin ngobrol, pingin curhat, pingin sharing, pingin berbagi. Dan tidak semua orang punya elemen magnet ini. 

Jika orang tersebut (yang memiliki Magnet) menjadi seorang Psikolog dewasa, maka beliau sanggup mendengarkan pasiennya dan pasiennya pun merasa nyaman. 

Dan inilah keunikan dan kelebihan diri sendiri. 

2. Perlu mengenali diri sendiri 
Apa sebenarnya Kekuatan kita itu? 
Ketika kita paham diri kita, kita kenali diri kita. Hal apa yang kita bisa dan sukai, maka kita akan berbinar dengan kekuatan tersebut. 
Maka, kenalilah sebenarnya kita nyaman di bagian apa? 

3. Fokus pada hal-hal yang bisa kita ubah 
Ada hal-hal yang tidak mungkin bisa kita perbarui, seperti hal-hal yang tidak menyenangkan, masa kecil yang tidak bahagia misalnya atau orang tua yang tidak mendukung. Ini adalah hal-hal yang tidak mungkin kita ubah. 

Maka, kita jangan fokus kepada hal tersebut maka fokuslah kepada hal-hal yang bisa kita ubah. 

Misalnya potensi diri kita yang bisa kita perbaiki, apa yang kita punya bisa kita kembangkan. Jangan fokus pada hal-hal yang tidak bisa kita ubah. Fokuslah pada hal-hal yang bisa kita ubah. 

4. Jangan takut salah 
Silahkan belajar hal-hal yang baru, tetapi ketika menemukan kesalahan, maka kita harus belajar dari kesalahan tersebut dan tidak mengulanginya. 

5. Jangan lupa mengapresiasi diri sendiri 
Mungkin saat ini kita sedang aktif di kelas Bunda Cekatan, kelas Orientasi dan mungkin aktif dengan komunitas di luar. Terkadang kita luput dari perhatian kita, padahal apa yang sudah kita kerjakan bukanlah hal yang sepele, semuanya bermakna. 

Setelah merasa bahwa diri kita Istimewa, lantas apa yang perlu kita persiapkan. Misi hidup yang harus kita punyai. Ketika sudah memiliki misi hidup, maka berdekatlah dengan orang-orang akan membuat kita fokus pada tujuan kita. 

Dalam Agama Islam juga memerintahkan bahwa "berdekatlah dengan orang-orang yang akan memberikan dampak positif". 

Setelah kita punya misi hidup, berdekatan dengan orang-orang yang memiliki dampak positif terhadap kita, maka tentukanlah Finish Line. 

Ketika sudah memiliki Finish Line, maka fokuslah dengan Finish Line tersebut. Karena banyaknya godaan, maka agak susah ketika fokus pada Finish Line. 

Misalnya : Finish line saya, adalah berguna dan berdampak bagi orang di sekitar saya. 
Maka, ketika kita diberi amanah (tugas) lakukanlah dengan sebaik mungkin. 

Sesi Diskusi (Tanya Jawab)  
Tanya 
1. Bagaimana cara berdamai dengan masa lalu? 
Jawab 
Masa lalu tidak bisa kita ubah lagi, maka lihatlah masa lalu menjadi sebuah titik bagi kita hingga menjadi seperti ini. 
Mungkin masa lalu memberikan noktah yang buruk bagi kita, tapi percayalah karena masa lalu tersebut yang membuat kita hingga menjadi seperti sekarang ini. 

Lihat masa lalu sebagai sebuah pembelajaran, tidak perlu diungkit, tidak perlu diingat, tapi jadikan bahwa masa lalu yang membentuk saya. 

Saya tidak akan setangguh ini andai tidak ada masa lalu tersebut. Kita sudah menjalaninya, masuk dalam pengalaman kita, walaupun ada rasa yang tidak menyenangkan, yakin bahwa itu semua yang membuat kita tangguh seperti sekarang ini. 

2. Apa bedanya misi hidup dan Finish Line
Jawab 
Misi sifatnya dalam skala besar, sebuah impian yang global. 
Finish Line sifatnya lebih terukur (measurable), spesifik (khusus) dan ada jangka waktunya. 

3. Bagaimanakah agar punya Finish Line yang sama dengan suami? 
Jawab 
Perbanyak ngobrol (komunikasi) & main (dolan) bareng 

Ketika kita ingin menjadi bagian perubahan, ingin menderaskan makna. Maka, berdekatanlah dengan orang-orang yang tepat, orang-orang yang sekiranya akan membantu kita dalam mencapai misi tadi. Orang-orang yang positif, yang membuat kita merasa nyaman dan makin produktif. 

Passion itu adalah sesuatu yang membuat kita bersemangat tidak kalah jika ada tantangan yang menghadang dan membuat kita lebih sehat. 


#InstitutIbuProfesional
#OrientasiKampungKomunitas
#MateriSatu
#AkuWanitaBerharga
April Hatni
Saya adalah seorang ibu dari dua anak, sekarang berdomisili di Qatar. Saya sangat tertarik dengan Desain, Parenting, dan Psikologi.

Related Posts

Post a Comment