aprilhatni.com
aprilhatni.com

Saat Anak Mendapatkan Menstruasi Pertama, Bagaimanakah Sikap Kita?

haid pertama anak

Menstruasi pertama atau menarche adalah momen penting dalam hidup seorang anak perempuan. Sebagai orang tua, mendampingi anak saat pertama kali haid bukan hanya soal menyiapkan pembalut, tetapi juga membangun pemahaman, kesiapan mental, dan rasa percaya diri.

Sikap kita yang tenang, terbuka, dan suportif akan membantu anak melihat haid sebagai hal normal dan sehat, bukan sesuatu yang memalukan atau menakutkan.

Artikel ini berbagi pengalaman pribadi sekaligus panduan praktis untuk membantu orang tua mendampingi anak melewati fase penting ini dengan nyaman dan penuh kasih.

Kapan menstruasi pertama terjadi?

Menarche atau menstruasi pertama normalnya terjadi pada usia 11–14 tahun. Namun, menarche bisa terjadi lebih awal, yaitu pada usia 9 tahun, atau juga lebih lambat pada usia 15 tahun atau lebih.

Perubahan apa yang terjadi pada tubuh?

Perubahan yang umumnya terjadi sebelum menarche adalah pertumbuhan payudara, munculnya rambut pubis dan rambut ketiak, serta perubahan tinggi badan. Semua ini merupakan tanda transisi dari anak-anak menuju remaja.

Menstruasi pertama pada Prista

Ramadhan di hari ke-5 kemarin dan kebetulan saat itu libur sekolah, Prista mendapatkan haid pertamanya di usianya 10.5 tahun.

Padahal hari itu ia niat berpuasa karena malam sebelumnya sudah sahur. Pagi menjelang siang, ia memberitahuku kalau sedang haid. Segera aku cek, untung belum banyak darah yang keluar, jadi tidak sampai tembus.

Ia sebelumnya sudah tahu tentang haid karena pernah melihatku ganti pembalut di kamar mandi. Jadi reaksinya biasa saja, tidak panik atau takut.

Sambil menyiapkan pembalut, aku memintanya masuk ke kamar mandi untuk membersihkan area yang terkena darah haid dan mengganti celana dalam yang sudah dipasangi pembalut.

Tahapan saat Pendampingan

Apa saja yang perlu saya persiapkan dan ajarkan padanya waktu itu?

1. Menjelaskan cara memakai pembalut

Mengajarkan cara merekatkan pembalut ke celana dalam, bagian mana yang depan/belakang agar nyaman dan tidak mudah bergeser.
 
edukasi menstruasi untuk anak

2. Cara membuang pembalut

Mengajarkan membungkus pembalut bekas dengan kertas atau plastik, lalu membuangnya ke tempat sampah. Jangan dibuang sembarangan atau ke toilet.

cara mendampingi anak haid

3. Menanyakan keluhan 

Aku menanyakan apakah ia merasakan nyeri perut, pusing, atau pegal. Ternyata ia tidak merasakan apa pun. 

Tadinya mau aku jelaskan tentang PMS, tapi akhirnya kujelaskan tahap berikutnya. 

Catatan tambahan: Jelaskan juga bahwa di masa depan bisa saja ada nyeri haid. Sampaikan tips sederhana seperti kompres hangat atau istirahat jika nyeri muncul.

tanda menarche pada anak perempuan

4. Apa itu menstruasi?

Menjelaskan bahwa menstruasi adalah proses alami yang menandai seorang perempuan sudah baligh atau dewasa. Darah yang keluar disebut darah haid, semua perempuan akan mengalaminya.

mencatat siklus menstruasi anak

5. Menjelaskan siklus menstruasi

Selain tentang darah haid, aku juga menjelaskan secara sederhana:

“Nanti setiap bulan kamu akan mengalaminya lagi. Biasanya 21-35 hari sekali. Dengan mencatat tanggal haid, kamu bisa tahu kapan perlu bersiap.”

6. Menjaga kebersihan saat menstruasi

Mengingatkan untuk selalu cuci tangan sebelum dan sesudah mengganti pembalut. Segera ganti pembalut jika penuh agar tidak menimbulkan bau atau menumbuhkan jamur dan bakteri.

kebersihan saat menstruasi

7. Kapan mengganti pembalut?

Memberitahunya bahwa pembalut bisa diganti tiap 3-4 jam atau lebih sering jika sudah penuh.

8. Mengenalkan produk alternatif

Aku juga menyebutkan kalau selain pembalut sekali pakai, ada juga pembalut kain yang bisa dicuci atau pantyliner untuk hari-hari terakhir. Biar ia tahu ada pilihan lain yang lebih ramah lingkungan.

9. Larangan bagi muslimah saat haid

Mengingatkan tentang larangan sholat, puasa, masuk masjid, atau memegang Al Qur’an. Untungnya ia sudah diajarkan di TPA.

10. Mencatat tanggal haid

Aku mengajaknya mencatat hari, tanggal, dan tahun mulai haid, untuk membantu mengqodho puasa Ramadhan yang batal dan memantau siklusnya.

mencatat siklus menstruasi anak

11. Tata cara mandi wajib (junub)

Sebagai seorang muslimah, ia perlu mandi wajib setelah haid. Aku memintanya browsing/mencari sendiri bacaan niat (versi latin) untuk ditulis di buku, agar bisa diamalkan. Untungnya tata cara mandi sudah diajarkan di TPA.

tata cara mandi wajib

12. Konsumsi makanan kaya zat besi

Aku juga memotivasi dia makan sayuran hijau seperti bayam. Prista susah sekali makan sayur, tapi akhirnya mau juga setelah dijelaskan fungsinya: menjaga tubuh tetap fit dan tidak gampang lemas karena kehilangan darah.

tanda menarche pada anak perempuan

Tips untuk Orang Tua saat Mendampingi Anak Haid Pertama

Mendampingi anak saat haid pertama bukan hanya soal penjelasan teknis, tetapi juga tentang memberikan rasa aman dan dukungan emosional. 

Anak mungkin merasa canggung, bingung, atau malu, sehingga peran orang tua sangat penting untuk menenangkan dan menguatkan. 

Berikut beberapa tips sederhana yang bisa membantu orang tua bersikap lebih siap, bijak, dan hangat saat menghadapi momen penting ini bersama anak.

  • Bersikap tenang dan suportif
  • Dengarkan perasaan anak, jangan membuatnya malu atau takut
  • Jelaskan bahwa haid itu normal dan sehat
  • Dorong anak untuk terbuka jika ada keluhan atau pertanyaan
  • Ajarkan cara menjaga kebersihan dan kesehatan reproduksi dengan lembut
  • Ingatkan pentingnya menghormati diri sendiri dan sesama

Semoga bermanfaat, ya.
Have a nice day!

Referensi:
www.hellosehat.com
Pinterest