Dulu seringkali suka membanding-bandingkan antara Si Sulung dengan Si Bungsu, “duh, kenapa Kakak ni susah sekali fokus, ga seperti Adek ya?” gumamku ketika mengajari mereka secara bersamaan. Namun, setelah mendapatkan ilmu di kelas Bunsay mulai saat itulah paradigma seperti itu aku kubur dalam-dalam, aku yakin bahwa setiap anak unik dan mempunyai potensi yang menonjol pada bidang masing-masing. Dengan menggali terus menerus potensi mereka, melalui kegiatan dan metode yang berbeda-beda, akhirnya baru aku tahu, paham dan menemukan. Oh, ternyata si Adek potensi dominannya ada pada kekuatan daya ingatnya sehingga apapun yang disampaikan selalu ingat dan cepat memahami, dan si Kakak potensi terkuatnya ada di Bidang Seni.
Ah, saya jadi teringat kemarin saat ada acara Tarhib Ramadhan dengan kegiatan Camping dan Fun Games, sebelumnya saya beri wacana kepada Prista jika saat Fun Games nanti ada aktivitas Drawing (membuat Poster dan Kaligrafi), begitu antusias dan terlihat berbinar-binar karena memang sesuai dengan Passion-nya. Namun, saat aktivitas itu ditiadakan karena suatu hal terlihat sekali kekecewaan dan raut kesedihan di wajahnya.
Memang benar, kita sebagai orang tua harusnya lah memandang anak sebagai bintang, sebagai juara apa dan bagaimanapun kondisinya. Karena setiap anak yang dilahirkan dari rahim ibu adalah masterpiece, karya agung Tuhan, sebab Allah SWT tidak pernah menciptakan produk-produk gagal. (Orangtuanya Manusia, Munif Chatib)
Kesabaran, Ketelatenan, Kesungguhan serta ilmu pengetahuan yang mumpuni sebagai modal utama untuk menjadikannya sesuatu yang bernilai. Tetap menghargai setiap potensi yang mereka miliki apapun dan bagaimanapun wujudnya.
#AliranRasa
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga
