Bismillahirohmaanirrohim
Pernahkah kita menanyakan kepada anak-anak;
“Hari ini enaknya masak apa ya?”
“Mau kita apakan baju bekas ini?” atau
“Bagusnya meja belajar ini diletakkan di mana ya?”
Pertanyaan-pertanyaan sederhana semacam itu rasanya jarang sekali kita lontarkan kepada anak-anak. Alasannya, kadang kita merasa tidak perlu, karena semua keputusan toh ada di tangan orang tua. Orang tua mungkin berpikir untuk apa hal itu dipertanyakan kepada anak-anak yang masih kecil, karena anak-anak belum bisa berpikir dan memberikan solusi.
Anggapan bahwa pertanyaan-pertanyaan itu tak berguna bagi anak-anak, lebih dikarenakan oleh ketidaksadaran kita bahwa mereka sesungguhnya manusia pembelajar.
Pertanyaan yang kita sampaikan kepada anak sesungguhnya menjadi pelajaran yang sangat bermakna dalam pertumbuhan jiwanya. Mengajak anak untuk berdiskusi dalam persoalan sekecil apa pun, akan bermanfaat besar bagi anak, karena sesungguhnya diskusi itu memiliki banyak manfaat baik langsung maupun tidak langsung. Menurut laman ini, setidaknya ada beberapa manfaat orang tua mengajak berdiskusi dengan anak, diantaranya;
Pertanyaan-pertanyaan sederhana semacam itu rasanya jarang sekali kita lontarkan kepada anak-anak. Alasannya, kadang kita merasa tidak perlu, karena semua keputusan toh ada di tangan orang tua. Orang tua mungkin berpikir untuk apa hal itu dipertanyakan kepada anak-anak yang masih kecil, karena anak-anak belum bisa berpikir dan memberikan solusi.
Anggapan bahwa pertanyaan-pertanyaan itu tak berguna bagi anak-anak, lebih dikarenakan oleh ketidaksadaran kita bahwa mereka sesungguhnya manusia pembelajar.
Pertanyaan yang kita sampaikan kepada anak sesungguhnya menjadi pelajaran yang sangat bermakna dalam pertumbuhan jiwanya. Mengajak anak untuk berdiskusi dalam persoalan sekecil apa pun, akan bermanfaat besar bagi anak, karena sesungguhnya diskusi itu memiliki banyak manfaat baik langsung maupun tidak langsung. Menurut laman ini, setidaknya ada beberapa manfaat orang tua mengajak berdiskusi dengan anak, diantaranya;
1. Meningkatkan kemampuan proses informasi.
2. Meningkatkan kreativitas.
3. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
4. Membuat anak merasa dihargai.
2. Meningkatkan kreativitas.
3. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
4. Membuat anak merasa dihargai.
Hari ini saya mendapatkan informasi di WAG TPA tempat Prista sekolah, bahwa minggu depan akan mengadakan kegiatan outbound yaitu camping di Sealine Beach.
Sebelum saya mendaftarkannya, terlebih dahulu saya diskusikan dengan Prista. Ia nampak excited ketika mendengarkan penjelasan dari saya, kemudian kami berdiskusi dan selama proses diskusi ini, akhirnya muncul pertanyaan-pertanyaan darinya, mulai menanyakan apakah semua temannya ikut dalam kegiatan ini, di mana kegiatan ini diselenggarakan, apakah menginap atau pulang, perlengkapan apa yang perlu dibawa dan lain sebagainya.
Nah untuk perlengkapan yang perlu dibawa, saya memintanya untuk membuatkan list di kertas. Kami berdiskusi, kira-kira apa saja peralatan yang perlu dibawa dan dia menuliskan semua.
Dalam kegiatan diskusi ini, jika disimpulkan nampak semua tipe gaya belajar ada padanya. Hal ini terangkum pada chart observasi di bawah ini.
#harike8
#Tantangan10hari
#Gamelevel4
#Gayabelajaranak
#kuliahbunsayIIP
#Gamelevel4
#Gayabelajaranak
#kuliahbunsayIIP
Post a Comment
Post a Comment