aprilhatni.com
aprilhatni.com

Para Ayah, Jangan Abai pada Hati Anak Perempuanmu!

peran ayah bagi anak perempuan

Seminggu yang lalu, aku mendapati sebuah postingan di salah satu media sosial, yang isinya kira-kira begini:

“Perempuan yang tangki cintanya terpenuhi, tidak akan mengemis cinta pada lelaki toxic.”

Kalimat tersebut sederhana, tapi menohok.

Fenomena ini bukan sekadar kebetulan. Dalam psikologi perkembangan, ayah memegang peran penting sebagai figur cinta pertama dalam kehidupan anak perempuan.

Peran ayah dalam kehidupan anak perempuan bukan hanya sebagai pencari nafkah atau pelindung fisik, tetapi juga sebagai figur emosional pertama yang membentuk harga diri, batas, dan persepsi tentang cinta dan relasi.

Ketika ayah terlibat secara emosional, anak perempuan tumbuh dengan kepercayaan diri dan standar relasi yang sehat. Namun, jika ayah abai, anak berisiko mengalami luka emosional yang berdampak hingga dewasa.

Lantas, bagaimana seharusnya sikap ayah terhadap anak perempuannya? Ayah perlu hadir, bukan hanya secara fisik, tetapi juga dengan hati yang terbuka.

Menyediakan waktu untuk mendengarkan, menunjukkan kasih sayang tanpa syarat, serta memberikan validasi atas perasaan dan pencapaian anak.

Pelukan hangat, pujian tulus, dan sapaan penuh perhatian adalah bentuk sederhana namun berdampak besar dalam mengisi tangki cinta anak.

Dari sikap seperti inilah, anak perempuan belajar bahwa dirinya berharga, dicintai, dan pantas diperlakukan dengan hormat.

Tangki Cinta: Konsep yang Sederhana Tapi Dalam

Setiap anak terlahir dengan kebutuhan dasar untuk dicintai tanpa syarat oleh orang tuanya. Psikolog Gary Chapman menyebutnya sebagai love tank atau tangki cinta.

Jika tangki ini terisi penuh, anak akan tumbuh dengan rasa aman, percaya diri, dan mampu membangun hubungan yang sehat.

Namun, bila tangki ini kosong atau sering bocor karena pengabaian emosional, anak akan tumbuh dengan luka tak kasat mata. Anak perempuan khususnya, sangat membutuhkan figur ayah yang hadir secara emosional.

pentingnya ayah dalam pengasuhan

Ayah adalah cinta pertama yang membentuk standar bagaimana ia memandang dirinya sendiri dan laki-laki di sekitarnya.

Psikolog Anna Surti Ariani, M.Psi. menyatakan,
“Ayah adalah cinta pertama anak perempuan. Dari ayah, anak belajar bagaimana ia layak diperlakukan oleh laki-laki. Kalau dari kecil ia merasa tidak dianggap atau tidak cukup baik di mata ayah, hal ini bisa terbawa hingga dewasa.”

Ayah Adalah Cinta Pertama Anak Perempuan

Mungkin sebagian ayah berpikir bahwa membesarkan anak adalah tugas utama ibu. Padahal, kehadiran dan peran ayah justru memiliki dampak yang luar biasa bagi perkembangan emosional anak perempuan.

Ketika ayah hadir, memeluk, mendengarkan, dan memberi validasi pada perasaannya, anak perempuan akan merasa dicintai tanpa syarat.

Ia belajar bahwa ia layak dihargai bukan karena penampilannya, tapi karena siapa dirinya. Ia tumbuh dengan standar cinta yang sehat, dan tidak mudah jatuh pada relasi yang toksik hanya karena ingin diakui atau dicintai.

Risiko Jika Ayah Abai Secara Emosional

Berikut beberapa dampak yang bisa muncul bila ayah tidak hadir secara emosional:
  • Kehilangan kepercayaan diri. Anak merasa tidak cukup baik karena tak pernah mendapatkan pujian atau perhatian dari ayahnya.
  • Mudah jatuh pada relasi yang tidak sehat. Ia mencari cinta pengganti tanpa tahu apa itu cinta yang sesungguhnya.
  • Memiliki luka batin. Anak bisa tumbuh dengan rasa marah, kecewa, atau sedih yang terpendam.
  • Ketergantungan pada validasi dari luar. Ia merasa hanya berharga jika disukai atau dicintai oleh orang lain.

Tanda Tangki Cinta Anak Perempuan Terisi

Sebaliknya, jika seorang ayah mampu memenuhi tangki cinta anaknya, maka:
  • Ia merasa cukup dan dicintai.
  • Ia percaya diri menghadapi dunia.
  • Ia tahu batas dan tidak mudah dimanfaatkan oleh orang lain.
  • Ia tumbuh menjadi perempuan yang kuat, namun lembut.

tangki cinta anak

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) juga menyatakan:
“Peran ayah dalam pengasuhan sangat penting untuk menumbuhkan rasa percaya diri, harga diri, dan kestabilan emosi anak baik laki-laki maupun perempuan.”
(kemenpppa.go.id, 2021)

Bagaimana Cara Ayah Mengisi Tangki Cinta Itu?

1. Hadirlah secara utuh, bukan hanya fisik. 

Luangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati. Berikan sentuhan penuh kasih. Pelukan hangat dari ayah sangat bermakna bagi anak perempuan.

2. Pujilah dan validasi perasaannya. 

Katakan bahwa kamu bangga padanya, bahwa ia istimewa dan dicintai.

3. Dengarkan ceritanya tanpa menghakimi. 

Tunjukkan bahwa kamu menghargai sudut pandangnya.

4. Jadilah contoh laki-laki yang menghormati perempuan. 

Karena dari ayahnya, anak perempuan belajar bagaimana ia harus diperlakukan.

Dalam artikel Alodokter disebutkan,
“Anak yang mendapatkan perhatian emosional dari ayahnya cenderung memiliki kondisi psikologis yang lebih stabil dan lebih sedikit mengalami gangguan perilaku.”

Cinta Ayah yang Menguatkan

Para ayah, jangan tunggu anak perempuanmu tumbuh dewasa dan menyimpan luka yang tak pernah kamu tahu. 

Jangan tunggu saat ia mulai mencari cinta di luar sana hanya karena ia tak pernah merasakannya dari rumah. Jadilah cinta pertamanya, agar ia tahu betapa berharganya ia sejak awal.

Karena cinta dari seorang ayah bukan hanya soal kasih sayang, tapi juga tentang membangun pondasi harga diri, rasa aman, dan masa depan yang sehat secara emosional.

“Ayah yang mengisi tangki cinta anak perempuannya, sedang menyiapkan perempuan dewasa yang tak mudah hilang arah.”

Semoga bermanfaat, ya.
Have a nice day!

Referensi:
https://www.kompas.com/
https://www.kemenpppa.go.id/
https://www.popmama.com/
https://www.alodokter.com/

Post a Comment