aprilhatni.com

Aksi untuk Solusi : Tahapan keenam di Kampus Ibu Pembaharu

Post a Comment
ibu pembaharu

Tahapan demi tahapan untuk menuju Ibu Pembaharu telah kita lalui bersama-sama. Quote dari Margaret Mead mengawali materi tahapan keenam kali ini, “Never doubt that a small group of thoughtful, committed, citizens can change the world. Indeed, it is the only thing that ever has.” Jangan pernah meremehkan sekelompok kecil warga negara yang memiliki komitmen untuk mengubah dunia, karena memang hal itu satu-satunya yang pernah ada.

Sebelum menjelaskan materi lebih lanjut, Ibu Septi memberikan sedikit review bahwa untuk mencapai tahapan ini ada berbagai tantangan yang kita hadapi. Terkadang merasa lengah karena pelan, namun juga berat karena merasa cepat. Ini benar sekali, karena aku pun merasakan hal tersebut. Tantangan itu memang selalu ada, apapun tim yang kita bentuk.

Ibu Septi kembali mengingatkan bahwa pada tahapan selanjutnya, tantangan yang paling besar adalah konsistensi dan komitmen. Bagaimana project tim akan membesar dan terjun pada masyarakat, berkontribusi nyata bagi mereka serta menjadi solusi dunia? Siapkah kita menjadi bagian 10 persen dari mereka yang sukses?

Setelah melalui tahapan 1-5 kami telah mengubah empati terhadap diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat sekitar. Kini sampailah kami pada tahapan keenam, yaitu mengubah empati menjadikan sebuah aksi nyata untuk menjadi bagian dari solusi.

Design Thinking

Mengingat kembali quotes dari ilmuwan dunia, Albert Einstein “We can't solve problems by using the same kind of thinking we used when we created them.” Kita tidak bisa memecahkan masalah dengan pola pikir yang sama ketika kita membuat masalah tersebut.

Jadi, perlunya untuk berpikir kreatif dalam merumuskan aksi untuk solusi pada permasalahan yang kita hadapi, dengan pola pikir yang berbeda.

kampus ibu pembaharu

Untuk itulah Design Thinking perlu digunakan di tahapan ini. Apa itu Design Thinking? Design Thinking adalah cara untuk memecahkan masalah dengan praktis dan kreatif, serta memiliki fokus utama pada user/pengguna. Tahap Design Thinking meliputi; empathize, define, ideate, prototype, dan test.

Tiga tahap sebelumnya (empathize, define, ideate) telah dijalani bersama beberapa pekan yang lalu. Dimulai dari membangun empati terhadap persoalan-persoalan yang ada pada diri, keluarga, maupun masyarakat di lingkungan kita.

Menentukan satu di antara sekian persoalan yang ditemukan, kemudian mengidentifikasinya dengan lebih detail hingga mencapai akarnya, lalu memikirkan solusi yang bisa dilakukan untuk menyelesaikannya. 

tahapan ibu pembaharu

Kini saatnya masuk ke tahap berikutnya, yaitu prototype dan test. Mencoba melakukan aksi yang telah direncanakan, yang kemudian akan menjadi bahan evaluasi apakah hal tersebut efektif dan tepat dalam menyelesaikan persoalan, atau tidak. Dari sini akan diketahui design yang telah dirancang bisa berfungsi dengan baik atau sebaliknya.

Dalam merumuskan prototype diperlukan sebuah tools dan worksheet untuk melakukan koordinasi dan mengatur project yang akan kita lakukan dengan lebih baik. Bisa menggunakan perangkat apapun, manual maupun digital (teknologi). Baik atau tidaknya tools tersebut bergantung user (pemakainya). 

tahapan ibu pembaharu

Beberapa tools yang bisa digunakan diantaranya; Discord, Padlet, Trelo, Jira, dan lain sebagainya. Sifat dari tools tersebut pilihan, tetapi perlu dipelajari. Dan untuk worksheet wajib digunakan tahap aksi untuk solusi kali ini adalah adalah Gantt Chart, To Do List, dan Agenda. 

Gantt Chart adalah sebuah grafik batang yang biasa digunakan untuk memonitoring project. To Do List berisi daftar/hal-hal yang akan dierjakan dalam project. Sedangkan Agenda adalah jadwal dari To Do List.

ibu pembaharu.com

Aksi Temani Indonesia

Waktu yang disediakan oleh kampus pada tahap challenge dan uji coba kali ini, cukup panjang, yakni tiga pekan. Alhamdulillah…

Sehingga Temani Indonesia mempunyai waktu yang cukup untuk berdiskusi tentang berbagai kegiatan/aksi yang harus dilakukan di tahapan ini.

Sebenarnya pada tahapan kelima kemarin, Temani Indonesia sudah melakukan beberapa aksi. Memang belum dilaksanakan secara keseluruhan, namun hal ini sudah kami rencanakan. Pelan namun pasti. Alhamdulillah, itu artinya kami sudah on track. Seperti apa tim kami dan program kerjanya? Bisa cek di website dan media sosial kami berikut ini ya!

Instagram : Temani Indonesia

Sebelum merumuskan dan melangkah ke aksi selanjutnya, terlebih dahulu kami berdiskusi menentukan tools yang akan kami gunakan kedepannya untuk project Temani Indonesia. Setelah melalui diskusi di Telegram Group dan WhatsApp Group, kami sepakati bersama tools yang akan kami gunakan, yaitu Padlet.

Nah, kebetulan di bulan Oktober ini bertepatan dengan peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia dan sangat relate dengan goals tim kami. Karena menurut kami ini adalah event yang sangat tepat untuk memulai aksi, maka kami sepakat untuk mengadakan suatu acara gratis dan terbuka untuk umum.

Dengan melalui berbagai diskusi, akhirnya muncul satu ide yang kami namakan “Sharing Session”. Acara ini semacam sharing ilmu/pengalaman dari beberapa member Temani Indonesia dalam mengenal emosi. 

Acara ini diselenggarakan secara maraton, mulai tanggal 16-22 Oktober 2021. Persiapannya pun tergolong super kilat (hanya beberapa hari saja), lalu kami segera eksekusi bersama-sama.

Alhamdulillah acara berjalan lancar sesuai rencana, tidak ada hambatan apapun. Kami sangat merasa beruntung, karena hampir semua member menjalankan peran masing-masing dengan bahagia.
April Hatni
Saya adalah seorang ibu dari dua anak, sekarang berdomisili di Qatar. Saya sangat tertarik dengan Desain, Parenting, dan Psikologi.

Related Posts

Post a Comment