aprilhatni.com

Celebrate your Win! (Rayakan Kemenanganmu!)

selebrasi kemenangan di kelas bunda cekatan

Alhamdulillah lengkap sudah tahapan demi tahapan aku lalui dengan penuh bahagia. Bahagia, karena aku bisa mencapainya walaupun sebenarnya nggak mudah. Yah, belajar di Bunda Cekatan Ibu Profesional ini adalah belajar ilmu dalam kehidupan. 


Seperti yang kita ketahui selama ini, proses dalam kehidupan yang kita lalui ada banyak rintangan, tantangan maupun hambatan yang harus kita hadapi dengan kuat dan tegar. Jika tidak, so pasti kita akan gugur di tengah-tengah perjalanan. Misi hidup pun akan terhenti, begitu pun di kelas ini. 

Proses panjang untuk mencapai Bunda Cekatan

Di kelas Bunda Cekatan ini terdapat namanya satu siklus selama 6 bulan dengan 4 tahapan. Tahap pertama, yaitu tahap telur-telur. Pada tahap ini proses belajarnya selama 1 bulan, dengan tugas mengumpulkan 4 jurnal. Tahap kedua, yaitu ulat-ulat. Pada tahap ini proses belajarnya selama 2 bulan disertai 8 jurnal yang harus dikumpulkan. 


proses panjang selama di kelas bunda cekatan

Kemudian tahap ketiga, yaitu tahap kepompong. Pada tahap ini proses belajarnya selama 1 bulan, dengan tugas mengumpulkan 4 jurnal dengan 30 hari tantangan (berupa jurnal 30 hari). Dan yang terakhir adalah tahap kupu-kupu. Pada tahap ini proses belajarnya selama 2 bulan, dengan tugas mengumpulkan 8 jurnal.

Di awal tahapan sempat terpikir ‘nggak yakin’ bisa mencapainya hingga tuntas. Kuakui memanglah sangat tidak mudah melaluinya, bagaimana tidak, tahapan demi tahapan selalu membutuhkan proses berpikir yang panjang dan nggak sebentar, bisa berhari-hari.

Setelah materi diberikan, biasanya so pasti aku langsung memutar otak hingga terbawa mimpi, haha. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang berkecamuk di kepala, “gimana ya ini, apa yang aku harus lakukan terlebih dahulu, bagaimana caranya?” Pertanyaan-pertanyaan semacam itu biasanya akan selalu muncul setiap kali proses dalam membuat jurnal. Diam, merenung dan tak jarang kepikiran hingga terbawa saat melakukan pekerjaan domestik dan dalam mimpi juga. Serius!

Meskipun sebenarnya bukan hanya aku saja yang mengalami hal serupa, di WAG Kahima Regional pun biasanya sudah geger, untuk mendiskusikan tugas, hingga ratusan conversation dan panjang. 

Nah kalau begitu, apa masalahnya? bukankah malah terbantu dengan adanya diskusi di Kahima? Itu dia, aku tipikal orang yang mudah bingung. Kalau aku terlibat diskusi, malah bingung. Karena ketemu dengan orang-orang yang masih bingung juga, yang terjadi malah bingung berjamaah dong, haha. 

Oleh karenanya, pertama yang aku lakukan adalah mencoba memahami maksud yang disampaikan dalam materi maupun tugas yang harus dikerjakan. Renungi dan pahami dulu! Jika masih belum paham juga, putar ulang video materi. Biasanya sambil melakukan pekerjaan domestik pun aku pikirkan, lama-lama ketemu kok. Aha! masalah terpecahkan. Kalau sudah paham polanya, akan lebih gampang dipahami. Dan hari Minggu atau Senin biasanya sudah proses bikin jurnalnya.

Segitunya? Yup. Aku tipikal orang yang selalu ingin bersungguh-sungguh terhadap segala keputusan yang aku ambil, termasuk memutuskan untuk masuk kelas Bunda Cekatan ini. Aku merasa ilmu ini penting buat diriku sendiri, bukan buat siapa-siapa, so nggak ada alasan jika aku hanya sekedar main-main, ikut-ikutan, tanpa ada orientasinya. 

Bagaimana tahapannya? bisa dilihat pada gambar berikut ini!


tahapan bunda cekatan batch#1

Tagline Bunda Cekatan

“Belajar, Berkarya, Berbagi, Berdampak” itulah tagline dari kelas Bunda Cekatan. Maka aku pun harus bersungguh-sungguh, sehingga aku bisa menjadikan diriku sesuai tagline tersebut. Pada hari Kamis lalu (9 Juli 2020), seperti biasa ada jadwal live dari Ibu Septi. Aku usahakan untuk hadir, karena pekan ini adalah pekan terakhir dan aku penasaran dengan kejutan di pekan ini. Makanya aku usahakan semua pekerjaan domestik beres, sehingga aku bisa fokus menyimak.


tagline bunda cekatan

Ah ternyata benar dugaanku, ada kejutan di live kali ini. Pada pertengahan sesi, ada pemutaran video metamorfosa kupu-kupu (perjalanan kami dari telur sampai kupu-kupu). Wow! ini sukses bikin aku mewek, terharu, ikut tenggelam, karena menjiwai apa yang aku rasakan tiap pekannya. Ditambah lagi backsoundnya yang melankolis, duh jadi semakin termehek-mehek. 
Kira-kira isinya seperti ini,

Kita masuk “The Jungle Of Knowledge”, dimana kita lapar semuanya
Kita makan semua yang ada
Mulai dari makanan utama kita, sampai pada cemilan yang dihadirkan di “The Jungle Of Knowledge” kita

Kita berjalan mulai setahap demi setahap mengenal diri kita
Kita makan perlahan-lahan
Kita menjadi sangat lapar terhadap ilmu pengetahuan

Dari hari ke hari, ternyata kita berubah
Kita memahami diri kita
Mulai dari telur kemudian berubah menjadi ulat

Warna-warni ulat, ada di “The Jungle Of Knowledge” kita
Di hutan yang penuh ilmu pengetahuan
Kita berbeda, kita beragam
Kita berbeda keinginan dan kita saling menghargai di kelas ini

Kemudian kita berproses, untuk mengamalkan semua ilmu yang ada dalam “The Jungle Of Knowledge” (yang ada dalam peta kita)
Kita menghadapi tantangan
Tantangan 30 hari kita lakukan

Kita menjadi Kepompong
Dan bersiap menjadi kupu-kupu muda
Kemudian kita keluar, dan siap menjadi kupu-kupu

Semakin hanyut dan larut dalam keharuan. Aku sangat terharu, ternyata bisa menaklukkan semua tahapan di kelas ini. Aku berhasil, aku menang, yeay! Dan tiba-tiba teringat dengan beberapa teman-teman yang gugur di tengah perjalanan (tidak bisa melanjutkan hingga tahap terakhir). Yah, memang tak sedikit teman-teman terpaksa tidak bisa melanjutkan hingga tuntas. Awal masuk kelas, kalau nggak salah ada 2500 peserta, di pertengahan sesi hanya tinggal 1800. Dan kini tersisa 1.500 mahasiswa. 
Fokus, komitmen dan konsistensi adalah kunci keberhasilan untuk mengikuti kelas ini

Selebrasi Hima Regional IP Asia

Hari Jumat (10 Juli 2020), teman-teman regional mengadakan meeting online untuk membahas konsep video selebrasi yang akan disetorkan ke pusat dengan deadline hari Rabu (15 Juli 2020). Sayangnya aku nggak bisa join karena ada pekerjaan domestik yang belum kelar dan harus diselesaikan pada waktu itu. Jadi, terpaksa izin tidak mengikutinya.


selebrasi hima IP Asia

Sempat terbayang konsepnya akan sangat menarik seperti waktu matrikulasi dulu, dengan menayangkan mahasiswa berprestasi dan ucapan terimakasih para koordinator tahapan. Mahasiswa berprestasi? Maksudnya di sini adalah para mahasiswa yang telah berhasil dan konsisten menaklukkan 30 hari tantangan secara berturut-turut pada tahap Kepompong. Nah di IP Asia kebetulan ada 5 mahasiswa, diantaranya mbak Asmaul Husna, mbak Angie Kamalia, mbak Endang Prasdianti, mbak Fiftarina Puspitasari dan aku sendiri. Ini sangat sayang sekali, ternyata nggak ditayangkan dalam video tersebut, malah ada satu non mahasiswa ikutan nongkrong. What? sempat kaget juga sih, haha.

Lantas bagaimana konsepnya? Ya, hanya ucapan selamat pada umumnya ke dalam berbagai bahasa (Arab, English, Turki, Melayu, Mandarin, dan sebagainya yang mewakili Asia). Ini sangat disayangkan sekali, menurutku nggak ada yang ‘spesial’ dari selebrasi ini. Yah mungkin karena mengejar waktu, supaya cepat selesai sebelum deadline pun mungkin kurangnya tenaga yang bisa segera mengeksekusi dalam pembuatan video ini. Aku pun hanya bisa memilih untuk diam, karena lucu kan menyampaikan usul/pendapat namun nggak hadir saat meeting dan nggak ikutan berperan dalam prosesnya, itu sangat nggak etis menurutku. Apapun itu, terimakasih buat teman-teman yang menyempatkan waktu mendesain video selebrasi.  

Rasanya tak pantas mengutarakan hal yang menimbulkan energi negatif dan apalah artinya selebrasi, yang terpenting selama aku berada di kelas ini sudah banyak mendapatkan ilmu yang bermanfaat bagi diriku sendiri utamanya. Dan aku bukanlah kepompong yang kosong, yang pernah diwanti-wanti oleh Bu Septi “awas! jangan sampai menjadi kepompong yang kosong” karena hanya mengerjakan tugas semata-mata untuk menggugurkan kewajiban dan tidak bersungguh-sungguh di dalamnya. 

April Hatni
Saya adalah seorang ibu dari dua anak, sekarang berdomisili di Qatar. Saya sangat tertarik dengan Desain, Parenting, dan Psikologi.

Related Posts