aprilhatni.com

Temukan Terampilmu!

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah masuk pekan kedua, belajar di kelas telur-telur. Di tahap ini kita akan “belajar bagaimana Belajar”. Adapun ilmu yang mengulas tentang ini, yakni ilmu METAKOGNISI. 

Menurut Pandu Kartika Putra, dalam penyampaian materi di FB Grup Ibu Profesional Kelas Bunda Cekatan kemarin, bahwa Metakognisi adalah sebuah cara untuk kita mengetahui dan lebih aware tentang bagaimana proses kita belajar (ini sangat penting untuk mengakselerasi proses belajar kita) bagaimana cara belajarnya, jika kita menguasai ilmu ini, maka belajar kita akan cepat. Bagusnya, kita juga bisa menerapkan pada anak kita. Metakognisi juga bisa diartikan sebagai: ilmu pembelajaran, ilmu bagaimana  memilih pelajaran.
  • Ilmu memilih apa yang mau kita pelajari merupakan 1 sub ilmu
  • Ilmu bagaimana mengingat hasil belajar (bagaimana mengevaluasi dan sub-sub ilmu lainnya). 

Metakognisi ini bersinggungan dengan Pembelajaran Mandiri.

Apa Pembelajaran Mandiri itu? 
Proses belajar dengan menggunakan internet, platform YouTube, Institut Ibu Profesional, belajar dengan teman, mentor, FB, Kulwhap, radio dan sebagainya, maka perlunya kita belajar mandiri (belajar tanpa ada batasan). Tidak harus di sekolah.

Dan Metakognisi ini salah satunya ilmu bagaimana memilih. 
Sedangkan Pembelajar Mandiri adalah bagaimana kita sebagai pembelajar dalam mengambil inisiatif. Jadi, cirinya:
  • Mengambil inisiatif, bagaimana cara kita belajar (pengen dan mau belajar)
  • Dengan atau tanpa bantuan orang lain, dengan mencari guru atau melakukannya sendiri
  • Mendiagnosa kebutuhan belajar (harus tau apa yang seharusnya kita pelajari)
  • Formulasi tujuan belajar. Misalnya: Ingin belajar Pandu 45, tujuannya apa? Agar saya bisa menerapkan pada anak-anak saya
  • Mengidentifikasi sumber daya untuk belajar (misalnya: butuh guru, ikut kelas, butuh akses internet dan sebagainya)
  • Memilih dan mengimplementasikan strategi belajar. Misalnya: Senang mengikuti live diskusi, atau langsung praktik buat jurnalnya, atau suka memutar ulang video dan berbagai strategi yang lainnya (bergantung yang kita pilih)
  • Evaluasi hasil belajar 

Ke-8 unsur di atas adalah KUNCI PEMBELAJARAN MANDIRI. 
Jadi, kita mengambil inisiatif, lalu memilih atau (tidak) memanfaatkan dengan atau tanpa bantuan orang lain.

TEMUKAN KETERAMPILANMU!
Di tahap #2 ini  kami diminta untuk melihat terlebih dahulu, apakah aktivitas yang bisa dan suka itu adalah aktivitas yang sangat penting dan harus kita lakukan, sehingga membuat indeks kebahagiaan kita sebagai seorang istri, perempuan dan ibu bisa naik terus.

Kalau iya, tanyakan pada diri sendiri. Apakah aktivitas yang bisa, suka dan penting ini memerlukan tambahan ketrampilan sehingga membuat kita makin bahagia? kalau perlu,  tuliskan keterampilan itu di ranah penting dan mendesak. 

Kalau tidak memerlukan tambahan keterampilan tanyakan lagi, apakah ada faktor pendukung lain yang selama ini justru menjadi pengganggu? Andaikata kita bisa cekatan di bidang itu,maka akan menambah kebahagiaan kita. kita akan bisa terus menjalankan aktivitas yang bisa dan suka dengan seimbang tanpa protes seluruh anggota keluarga.

Sekarang lanjut pada jurnal kedua ⤵️
====================================================================

kuadran aktivitas

ketrampilan prioritas


Telur Hijau saya pada Jurnal sebelumnya adalah:
1. Home keeping
2. Belajar
3. Designer (seni desain)
4. Administrator
5. Photography

Faktor yang mendukung kebahagiaan

Untuk mendukung kebahagiaan di atas, maka ada beberapa keterampilan penting dan mendesak yang harus terus menerus saya asah, diantaranya: 1. Manajemen waktu 
Menurut Sumaryono (sumber: alumni.ugm.ac.id) bahwa kunci utama dalam manajemen waktu adalah menentukan tujuan dalam hidup. Mendahulukan perihal utama dengan skala prioritas menjadi komponen utama yang harus diperhatikan. Kemudian mendaftar prioritas tersebut berdasarkan skala penting dan mendesak.
Dan memang ini PR besar bagi saya, karena selama ini saya masih banyak terkendala dalam membagi waktu untuk melakukan hal-hal yang saya suka dan bisa dengan hal lainnya. Sehingga porsi kebahagiaan saya sering tidak seimbang. 2. Manajemen skala Prioritas
Prioritas adalah hal-hal penting yang harus kita kerjakan yang jika ditunda akan menjadi situasi yang penting dan mendesak. (sumber: satuharapan.com)

Untuk hal ini memang saya akui bahwa belum pernah saya terapkan hingga detik ini. Sehingga terkadang untuk mengejar kata “perfeksionis” dan menganggap semuanya penting, lupa akan hal-hal atau aktivitas yang seharusnya jadi prioritas. Sehingga saya sering merasa lelah sendiri dan stress.


3. Meningkatkan aktivitas membaca

Nah, ini salah satu aktivitas yang sebenarnya kurang saya sukai (terutama membaca buku fisik). Namun untuk menunjang Goals saya, maka saya harus menambah aktivitas ini sebagai hal yang penting. Karena bagaimana mungkin kegiatan suka belajar (melahap semua ilmu) tanpa meningkatkan kegemaran membaca?

4. Meningkatkan keterampilan Menulis
Keterampilan menulis ini saya butuhkan dalam upaya untuk mengikat ilmu yang selama ini sudah saya dapatkan. Sehingga aktivitas bahagia saya semakin terus meningkat. 5. Keterampilan berpikir dan mengelola Emosi
Manajemen emosi adalah suatu cara yang dikembangkan dan dapat dipelajari untuk berdamai dengan amarah, bahkan mengeluarkan amarah dengan cara yang positif produktif. (sumber: doktersehat.com). 

Keterampilan mengatur emosi ini saya butuhkan guna mendukung saya dalam memberikan respon yang tepat terhadap apa yang saya alami. Sehingga ketika berkoordinasi (menyampaikan ide/gagasan) dengan orang lain akan tercipta suasana yang menyenangkan dan membahagiakan. Pun ketika saya menjalin hubungan dengan suami. 

#janganlupabahagia
#jurnalminggu2
#materi1
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional 
April Hatni
Saya adalah seorang ibu dari dua anak, sekarang berdomisili di Qatar. Saya sangat tertarik dengan Desain, Parenting, dan Psikologi.

Related Posts