aprilhatni.com
aprilhatni.com

The Last Meeting: Saat Semesta Memisahkan Kita dari Orang yang Sudah ‘Selesai’

teori the last meeting

Kamu pernah nggak merasa heran kenapa tiba-tiba menjauh dari seseorang yang dulu sangat dekat? Padahal tinggal di kota yang sama, di circle pertemanan yang sama, dan kadang bahkan satu pekerjaan.

Awalnya mungkin kita pikir karena sibuk, prioritas bergeser, atau sekadar “nanti juga ketemu lagi.” Tapi lama-lama, tanpa kita sadari, jarak itu tumbuh seperti dinding tak kasat mata.

Bahkan untuk sekadar menyapa di chat pun terasa canggung.

Ada satu teori sederhana yang belakangan ini ramai di media sosial, disebut sebagai “The Last Meeting”. Sebuah gagasan bahwa semesta secara perlahan memisahkan kita dari orang-orang yang “perannya” sudah selesai di hidup kita.

Bukan karena apa-apa, tapi karena memang pelajaran hidup bersama mereka sudah usai.

Teori The Last Meeting

Dalam teori ini, disebutkan bahwa kita tidak selalu menyadari kapan pertemuan terakhir itu terjadi. Saat sedang terjadi, semuanya terasa biasa saja.

Tidak ada pelukan yang lama. Tidak ada ucapan selamat tinggal. Hanya pertemuan seperti biasanya. Namun di kemudian hari, kita baru sadar: “Oh… ternyata itu terakhir kalinya aku ketemu dia.”

Menariknya, banyak orang yang mengakui bahwa dalam hati kecil mereka sebenarnya tahu kalau hubungan itu memang sedang menuju akhir. Ada firasat. Ada isyarat. Tapi sering kali kita memilih mengabaikannya.

Mengapa Semesta Memisahkan Kita?

Kalau dipikir-pikir, hidup ini adalah rangkaian pertemuan dan perpisahan. Kita bertemu dengan orang baru, belajar sesuatu darinya, lalu mungkin saja berpisah tanpa drama.

Setiap orang membawa pelajaran masing-masing, dan begitu pelajaran itu selesai, semesta mulai menarik jarak secara perlahan.

1. Karena Siklus Hidup Terus Berputar

Saat kita masih sekolah, kita punya sahabat yang setiap hari bareng. Tapi setelah lulus, semua berubah. Ada yang pindah kota. Ada yang sibuk kuliah atau kerja. Ada yang menikah lebih dulu.

Meskipun dulu merasa tidak bisa hidup tanpa sahabat itu, nyatanya sekarang kita baik-baik saja. Itu bukan karena dia tidak penting, tapi karena perannya di bab itu sudah selesai.

2. Karena Pelajaran Hidup Sudah Tercapai

Setiap hubungan membawa pelajaran: tentang keberanian, pengampunan, batasan, bahkan tentang mencintai diri sendiri.

Seperti di saat sekolah, setelah satu kelas selesai, kita perlu naik kelas. Kadang, naik kelas berarti kita tidak bisa lagi duduk di bangku yang sama dengan teman lama.

3. Karena Kita Bertumbuh ke Arah yang Berbeda

Pertumbuhan membuat kita berubah. Mungkin dulu kita nyambung banget sama seseorang karena punya hobi yang sama, cara pikir yang mirip.

Tapi seiring waktu, kita berevolusi. Dan orang itu juga. Kadang, arah pertumbuhan kita tidak lagi sejalan. Dan itu tidak apa-apa.

Invisible Wall

Salah satu istilah yang sering muncul dalam teori The Last Meeting adalah invisible wall, yaitu tembok yang tak terlihat, yang tumbuh perlahan-lahan di antara dua orang.

Tanda-tandanya bisa jadi seperti ini:
  • Mulai jarang membalas pesan;
  • Saling tidak lagi mengabari;
  • Pertemuan ditunda terus-menerus;
  • Saat bertemu pun, obrolannya terasa “nggak senyambung dulu”.
Yang membuatnya berbeda dengan perpisahan dramatis adalah: semuanya terjadi dengan sunyi. Tidak ada yang menyalahkan siapa pun. Tidak ada pertengkaran. Hanya… diam.

Pertemuan Terakhir yang Tidak Kita Sadari

Kalau kamu pernah mengalami ini, mungkin kamu ingat satu momen ketika terakhir kali bertemu seseorang. Waktu itu, kamu tidak menyangka itu adalah yang terakhir.

apa itu teori the last meeting

Tapi sekarang, setelah waktu berlalu, kamu sadar tidak pernah bertemu lagi.

Mungkin saat itu ada firasat aneh. Suasana terasa berbeda. Atau justru sangat menyenangkan, seperti penutup yang sempurna. Apapun itu, kita sering baru menyadari bahwa itu adalah “the last meeting” setelah semua terlambat.

Letting go: Hidup Terus Berjalan

Mereka yang pernah hadir di hidup kita adalah bagian dari perjalanan kita. Tanpa mereka, mungkin kita tidak akan belajar sebanyak ini.

Dan meski pertemuan terakhir itu tanpa ucapan selamat tinggal, bukan berarti sia-sia. Justru di situlah keindahannya. Kita belajar menerima bahwa tidak semua yang baik harus bertahan selamanya.

Kesimpulan

Teori The Last Meeting mengajarkan kita satu hal penting: bahwa dalam hidup ini, akan terus ada yang namanya pertemuan dan perpisahan.

Tapi bukan berarti setiap perpisahan adalah tentang kehilangan. Kadang, itu adalah yang mengajarkan kita untuk selalu bertumbuh menjadi pribadi lebih baik lagi.

Semoga bermanfaat, ya.
Have a nice day!

Referensi:
https://www.threads.com/
https://thoughtcatalog.com/
https://www.mindbodygreen.com/

Post a Comment