aprilhatni.com

Resensi Cerpen "Aku, di antara Kamu dan Ibumu"

Post a Comment
resensi cerpen aku di antara kamu dan ibumu

Tantangan pekanan ODOP kali ini adalah membuat resensi cerpen pilihan. Ada beberapa cerpen yang bisa diresensi para peserta ODOP Batch 8, tentunya semua cerpen tersebut juga merupakan hasil karya terbaik peserta ODOP batch sebelumnya. 

Setelah beberapa waktu memilih, akhirnya pilihanku jatuh pada cerpen yang berjudul "Aku, di antara Kamu dan Ibumu", karya dari Nurhidayatunnisa.
Apa saja yang perlu dilakukan dalam membuat resensi cerpen? Berikut penjabarannya.

Identitas Cerpen

Judul Cerpen    : Aku, di antara Kamu dan Ibumu
Pengarang        : Nurhidayatunnisa alias Isnania (anggota Komunitas ODOP Batch 5)

Sinopsis

Cerpen ini mengisahkan seorang pemuda yang hidup bersama ibunya di sebuah kampung. Pemuda tampan dan penyuka rendang daging ini merupakan anak satu-satunya, oleh karena itu ibunya sangat menyayanginya.

Dikisahkan bahwa kehidupan mereka sangat sederhana, ibunya cuma seorang penjual sayur dan tebu, bahkan untuk sekedar makan daging saja cuma bisa setahun sekali dan memerlukan usaha untuk membelinya.

Pemuda ini digambarkan sebagai tokoh yang kehidupannya tak begitu jelas, sering pergi keluyuran keluar rumah tanpa pekerjaan jelas, bisa dikatakan seorang pengangguran.

Pemuda ini pun tidak terlalu perhatian kepada ibunya, bahkan saat ibunya berulang tahun dia pun enggak peduli.

Suatu saat ketika dia berulang tahun dan membawa makanan favoritnya yang didapatkannya dari seorang preman kampung yang bernama Kurdi ke rumah, sontak saja mendapat penolakan dari ibunya dengan melemparkan makanan tersebut keluar rumah.

Tak terima dengan perlakuan dari sang ibu, lantas pemuda ini menikam ibunya dengan sebuah pisau di dapur hingga ibunya tergeletak bersimbah darah. 

Di akhir cerita, pemuda tersebut ditangkap oleh pihak berwajib atas perlakuannya. Serta menunjuk “Aku” sebagai barang bukti sambil tangannya terborgol. 

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik pada cerpen merupakan berbagai satuan terkecil yang membentuknya menjadi satu kesatuan yang utuh. Unsur-unsur intrinsik dalam cerpen, meliputi tema, latar, alur cerita, tokoh dan penokohan/perwatakan, sudut pandang, dan amanat.
Berikut adalah penjabarannya.

A. Tema 

Tema menjadi salah satu unsur penting dalam membangun sebuah cerita. Secara sederhana, tema merupakan gagasan sentral, dasar cerita, dan makna cerita.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tema ialah gagasan pokok yang ingin digambarkan penulis, baik secara tersurat maupun tersirat. Tema dalam sebuah cerpen dapat ditentukan dalam beragam cara, yakni sebagai berikut.
  • Pertama, tema dalam sebuah cerpen menghubungkan isi cerita secara keseluruhan dengan judulnya.
  • Kedua, tema akan menyingkap makna kalimat atau dialog kunci yang hadir dalam penceritaan.
  • Ketiga, tema dapat ditentukan lewat persoalan paling menonjol dan paling banyak menimbulkan konflik dalam lahirnya peristiwa cerita.
Lalu, apa tema pada Cerpen "Aku, di antara Kamu dan Ibumu"? Tema dari cerpen tersebut adalah Kisah Anak Durhaka.

B. Latar

Latar atau setting merupakan sebuah petunjuk, keterangan yang berkaitan erat dengan penggambaran tempat, waktu, dan peristiwa atau suasana kejadian yang berlangsung. 

Latar atau setting kerap diartikan sebagai landasan yang merujuk pada pengertian tempat, lingkungan sosial, dan hubungan waktu peristiwa yang diceritakan. 

Dapat disimpulkan bahwa latar atau setting dibedakan atas latar tempat, latar waktu, dan latar sosial. Latar atau setting juga diyakini mampu memberikan pijakan cerita secara jelas dan konkret.

Latar  Cerpen "Aku, di antara Kamu dan Ibumu" adalah di dapur.

C. Alur 

Alur cerita atau yang biasa disebut plot hadir sebagai ruh atau jiwa dalam sebuah cerita rekaan. Secara umum, alur merupakan rangkaian peristiwa yang diceritakan penulis dari awal hingga akhir. 

Alur juga dapat diartikan sebagai rangkaian peristiwa yang terjalin dengan saksama dan diyakini mampu menggerakkan jalan cerita melalui berbagai kerumitan ke arah klimaks hingga menemukan penyelesaian.

Alur yang digunakan dalam Cerpen "Aku, di antara Kamu dan Ibumu" adalah Alur Maju.

D. Tokoh

Tokoh atau pelaku adalah salah satu aspek penting dalam membangun sebuah cerita fiksi, termasuk cerita pendek. 

Ketika membaca atau menganalisis sebuah cerpen, kita kerap mempertanyakan "siapa tokoh pelakunya" atau "peristiwa yang terjadi menimpa siapa". Individu rekaan yang mengalami peristiwa di dalam cerita disebut tokoh.

Tokoh dalam sebuah cerita terbagi menjadi dua, yakni tokoh utama atau sentral dan tokoh bawahan. Tokoh utama atau protagonis memegang peranan penting dalam sebuah cerita.

Tokoh pada Cerpen "Aku, di antara Kamu dan Ibumu", diantaranya:
  1. Kamu
  2. Ibu
  3. Kurdi

E. Penokohan/Perwatakan

Penokohan/perwatakan merupakan gambaran atau pelukisan yang jelas mengenai seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Penggambaran tokoh dalam cerita umumnya bersifat masuk akal dan logis sehingga terasa seperti benar-benar terjadi.

Penggambaran penokohan dilakukan dengan beragam cara sebagai berikut.
  • Melalui perilaku atau gerak-gerik tokoh yang bersangkutan.
  • Melalui dialog antar tokoh yang bersangkutan.
  • Sifat-sifat yang digambarkan oleh penulis.
  • Pelukisan lingkungan tempat tinggal tokoh, seperti tempat belajar, kamar, kolong jembatan, dan sebagainya.
  • Berbagai pandangan tokoh lain mengenai perilaku dan sikap tokoh yang bersangkutan.
Tokoh pada Cerpen "Aku, di antara Kamu dan Ibumu", diantaranya:
  • Kamu    : pemalas, jahat, emosional
  • Ibu        : baik, sabar, penyayang, pemarah namun bijaksana
  • Kurdi    : jahat, brutal, keji

F. Sudut Pandang

Sudut pandang atau disebut point of view merupakan salah satu unsur intrinsik pembangun sebuah cerita. Sudut pandang atau point of view dalam cerpen akan membicarakan hubungan yang terjalin antara penulis dan alam kreatif imajinasinya atau hubungan penulis dan perasaan pembacanya.

Sudut pandang juga dapat berarti sebagai posisi pencerita dalam membawakan kisah sebuah karya sastra. Posisi pencerita tidak selalu identik dengan penulis itu sendiri.

Lalu, pada Cerpen "Aku, di antara Kamu dan Ibumu" pengarang menggunakan sudut pandang orang kedua dan ketiga, bukan pelaku utama.

G. Amanat

Amanat atau pesan moral adalah hal yang ingin disampaikan pengarang kepada pembacanya. Amanat atau pesan moral yang termuat pada suatu karya dapat bersifat tersurat maupun tersirat.

Amanat yang disampaikan pengarang melalui pada Cerpen "Aku, di antara Kamu dan Ibumu" adalah Temanmu adalah cerminan dirimu. Maka, pentingnya bergaul dengan teman-teman yang membawa pada kebaikan, bukan sebaliknya.

Dari amanat yang disampaikan oleh pengarang tersebut, saya jadi teringat sebuah hadist Rasulullah SAW;

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Dalam sebuah hadis lain, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam  juga menjelaskan tentang peran dan dampak seorang teman dalam sabda beliau:

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis tersebut dijelaskan keutamaan berteman dengan orang-orang yang shalih, pelaku kebaikan, orang-orang yang memiliki wibawa, akhlak yang mulia serta beradab.

Seorang teman dekat juga bisa menjadi cerminan terhadap baik dan buruknya agama seseorang. Terkadang untuk melihat baik dan buruknya agama seseorang dengan cara melihat temannya, bila temannya baik, maka insyaa Allah baik pula diri kita, begitupun sebaliknya.

Pada cerpen "Aku, di antara Kamu dan Ibumu" dikisahkan bahwa kamu (pemuda) berteman dengan Kurdi (seorang preman kampung), sehingga pemuda tersebut sikapnya tertular oleh Kurdi. Hal ini terdapat pada paragraf berikut;

“Kurdi? Kurdi si tengil itu kau bilang? Perusak kampung, perusuh, beberapa kali keluar masuk penjara dia. Sudah berapa kali Ibu bilang sama kau … jangan bergaul dengan pemuda yang tak punya masa depan itu. Bisa saja dia berdusta, bisa saja dia mencuri makanan itu entah dari mana …”

Melihat makanan favoritmu dibuang begitu saja, kamu yang tak percaya mendapatkan perlakuan menyakitkan dari Ibu, menghampiriku dan bersama kita melukai hati Ibu. Kamu seolah tak peduli dengan Ibu yang terbaring kaku di atas lantai yang memerah, kamu menangisi rendang daging yang berserakan dan pergi dari rumah membawaku serta yang masih dalam genggamanmu nan ikut memerah.

Aku mendengar kembali lisan paraumu. Tapi, kamu tak sendiri, ada beberapa orang membersamai, dan kamu menunjukku dengan tangan yang terborgol.

Unsur Ekstrinsik

Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang berasal dari luar untuk membangun sebuah cerpen. Pada sebuah cerpen seringkali terdapat penambahan peristiwa yang terjadi di sebuah lingkungan.

A. Nilai Moral 

Nilai moral yang terdapat pada cerpen "Aku, di antara Kamu dan Ibuku" adalah sebuah kejahatan akan mendapatkan balasan yang setimpal. Yang terletak pada pada percakapan berikut, "Tapi, kamu tak sendiri, ada beberapa orang membersamai, dan kamu menunjukku dengan tangan yang terborgol".

B. Nilai Sosial 

Tokoh kamu dalam cerita tersebut adalah seorang yang pemalas, egois dan tidak memikirkan masa depan. 

"Selepas makan, kamu pergi meninggalkan Ibu yang kini sibuk denganku di dapur membersihkan perkakas."

"Kamu masuk ke kamar lalu tertidur, mungkinkah mimpi memakan rendang itu menghampirimu kembali?"

C. Nilai Budaya 

Nilai budaya pada cerpen tersebut adalah membuat masakan di hari spesial.
Hal ini terletak pada paragraf berikut.

“Hari itu bukan tanpa arti, karena sesungguhnya ada alasan di balik makanan mewah itu. Aku tak yakin, apa kamu benar-benar lupa, tapi hari itu ialah hari bertambahnya usia Ibu.

Beliau bahkan tak sedikit pun terlihat kecewa karena kamu tak menyinggung hari
spesialnya. Ya, benar. Bertambahnya usia bagimu dan Ibu bukanlah hal istimewa, hal itu justru mengingatkan bahwa kehidupan di dunia tak lama lagi. Tapi, tetap saja sebagai manusia biasa, Ibu pastinya ingin mendengar ucapan selamat darimu, dan ku yakin kau pun begitu”.

Kelebihan Cerpen

kelebihan cerpen aku di antara kamu dan ibumu

Kisahnya menarik karena dengan amanat yang disampaikan oleh pengarang sangat bagus dan sekaligus mengingatkan kembali kepada pembaca dalam hal berteman dan memilih teman yang tepat. Selain itu juga bahasa yang digunakan cukup sederhana dan mudah dipahami.

Kekurangan Cerpen

kekurangan cerpen aku di antara kamu dan ibumu

Awalnya aku enggak paham siapa “Aku” dalam cerita tersebut. Membutuhkan sedikitnya waktu lebih untuk menganalisanya hingga akhirnya aku menemukan jawabannya. 

Yah, mungkin itulah kreativitas pengarang, terkadang membuat pembaca enggak langsung memahami cerita sebenarnya, bertanya-tanya, menebak-nebak, dan perlu membaca ulang supaya maksud dari cerpen tersebut tersampaikan.

Kesimpulan

Cerpen karya Nurhidayatunnisa ini dapat dikategorikan sebagai kisah kehidupan (Historical Fiction). Kisah yang diangkatnya pun memberi beberapa amanat yang dapat dipahami oleh pembaca. Bahasa yang baik, tidak bertele-tele sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
April Hatni
Saya adalah seorang ibu dari dua anak, sekarang berdomisili di Qatar. Saya sangat tertarik dengan Desain, Parenting, dan Psikologi.

Related Posts

Post a Comment